i
 
Rate This
Quantcast

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى

Artinya : “Dialah Alloh, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik). (Q.S. Thaaha : 8)

Cahaya asma’ulhusna terdiari dari 5 pancaran, pertama Ism’ Dzat adalah nama bagi Dzat Alloh Swt. yang tidak ada seorang yang bisa menyipatinya, sekalipun mala’ikat. Adapun Ism’ Dzat yang dimaksud di kumpulkan pada kalimat لا اله الا الله yaitu الله . kedua Ismul Adhom adalah nama-nama Alloh yang agung, dengan Ism’ Adzham inilah Alloh Swt. membuat tujuh langit tanpa tiang, bumi memiliki lapisan-lapisan, planet-plent berputar mengerilingi poros matahari, menjadikan matahari itu panas, dan bumi dingin, sehingga diantara keduanya menjadi suatu keseimbangan yang luar biasa. Dengan Ism’ Adhom inilah, Alloh Swt. wajib bersifat Wujud. Yang dengan wujud Alloh segala sesuatu menjadi tiada. Ismul Jalal adalah nama-nama Alloh yang memiliki Keagungan, tegasnya memiliki makna menzyahkan bagi Ismu’adhom. Adapun Ismul Jamal adalah nama-nama Alloh yang Indah. Sehingga terciptalah Nur Muhammad. Alam semesta tidak akan terjadi sebagaimana adanya. Di ciptakannya Nur Muhammad oleh Alloh swt membuat syarat bahwa Alloh akan menciptakan alam jagat raya. Jadi Alloh Swt menciptkan Nur Muhammad untuk terciptanya Alam jagar Raya.

Diantara Nama-nama Alloh Swt. (Asma’ul-Husna) baik Ismu Jalal, Jamal maupun Ism Adhom, ada dalam cahaya Dzat-Nya. Sehingga “dengan Asma-asma-Nya Alloh dapat dikenal (ma’rifat) dan jika Alloh menghendaki kepada seorang Hamba untuk dibukakan maka ia dapat melihat dengan Tajalli Asma-Nya; Ia Dzohir dan dengan Dzat-Nya Ia batin” “Adhohiru wal Batinu”

َكْيفَ يَتَصَوَّرُوْ اَنْ يَحْجُبَهُ شَْئٌ وَهُوَالَّذِىْ اَظْهَرَ كُلَّ شَئٍْ

Artinya : “ bagaimana dapat dibayangkan bahwa Alloh dapat dihijab oleh sesuatu padahal Alloh yang mendahirkan (menampakkan) segala sesuatu”.

َكْيفَ يَتَصَوَّرُ اَنْ يَحْجُبَهُ شَْئٌ وَلوَْ لاَ هُ مَا َكانَ وُجُوْدُ كُلِّ شَئٍْ

Artinya : “bagaimana akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Alloh) lebih dekat kepadamu dari segal sesuatu”

َكْيفَ يَتَصَوَّرُ اَنْ يَحْجُبَهُ شَْئٌ وَهُوَ الَّذِىْ اَظْهَرُ كُلَّ شَئٍ

Artinya : “Bagaimana mungkin dapat dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Alloh) yang tampak dhahir pada segala sesuatu”

فَاِنَّهَا لاَتَعْمَىْ اْلاَبصَْارُ وَلكِنْ تَعْمَىْ اْلقُلُوْبُ التَّىِ فِى الصُّدُوْرِ.

Artinya : “ Sesungguhnya bukan matanya yang buta, tapi mata hatinyalah (yang buta) yang ada dalam rongga dada”.

Dalil Ijmali dan Tafsili Haq Bagi Alloh memiliki Asama’ul-Husna

Haq bagi Alloh memiliki Asma الله , jika Alloh tidak Haq memiliki Asma, bagimana Ia Wajib bersifat nafsiayah, salabiyah, adanya ma’ani dan ma’nawiyah sementara sifat-sifat dapat disifati karena Dzat (“Ism’ Dzat). Kerena itu Ism’ Dzat menjadi syarat bagi Sifat. Jika Alloh tidak memiliki Ism’ Dzat, otomatis tidak ada sifat; jika demikian mustahil menurut akal. Adapun dalil al-Qur’an Alloh Hak memililiki Asma.

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya : “Hanya milik Alloh asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Al-A’rof : 180)

Haq bagi Alloh memiliki Ism’ Adhom (nama-nama Agung), jika Alloh tidak memiliki Ism’ Adhom, bagaimana Ia wajib adanya bersifat Ma’ani dan ma’nawiyah; sementara sifat-sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah dapat menjadi sifat karena Ism’ Adhom. Kerena itu Ism’ Adhom menjadi syarat bagi adanya sifat-sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah. Jika Alloh tidak memiliki Ism’ Adhom, otomatis tidak ada sifat-sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah, artinya wajib Alam jagat raya ini tidak ada, jika demikian mustahil menurut akal.

تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Artinya : “Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia. (Q.S. Ar-Rohman : 78)

Haq  bagi Alloh memiliki Ism’ Jalal dan Jamal (nama-nama memiliki Keagungan dan Keindahan), jika Alloh tidak memiliki Ism’ Jalal dan Jamal, bagaimana Ia wajib bersifat Wujud; sementara sifat Wujud dapat menjadi sifat karena adanya perwujudan bukti-bukti ke-agungan dan seni nama-nama-Nya. Kerena itu Ism’ Jalal dan Jamal menjadi syarat bagi sifat Wujud. Jika Alloh tidak memiliki Ism’ Jalal dan Jamal otomatis tidak ada Alam jagat raya, jika demikian mustahil menurut akal. Dalil al-Qurannya Alloh memiliki Ism’ Jalal dan Jamal :

وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Artinya : “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, (Q.S. Qof : 7)

اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Artinya : “Alloh-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Alloh Tuhanmu, Maha Agung Alloh, Tuhan semesta alam.(Q.S. al-Mu’min : 4)

Semua nama-nama yang kita namai; kembali pada Alloh. Yakinilah di dalam diri kita bahwa segala sesuatu yang bernama merupakan مظهر dari Asma’ul-Husna yang menuntut akan wujud yang dinamai. Sesunguhnya tidak ada yang maujud di alam ini kecuali Alloh لا موجود الا الله, tidak ada yang memiliki ilmu tentang nama-nama di alam jagat raya ini kecuali Alloh لا مطلوب الا الله  kemanapun wajah kita menghadap disanalah wajah Alloh لا مقصود الاالله, tidak ada yang Agung kecuali Alloh, لا معبود الا الله, tidak ada Illah kecuali Dzat Alloh لا اله الا الله. Duhai.. Ahlullah, kemazharan yang ada di alam jagat raya ini, kembali pada-Nya. Kemazharan alam jagat raya ini adalah Alloh yang Batin. Ketiadaan alam jagat raya ini adalah Alloh yang Wujud. Andaikata Alloh Wujud maka hilanglah kemazharan dan perwujudan alam ini, andaikata Alloh batin maka wujudlah alam sebagai kemazharan. Maka inilah yang disebut ‘Khazanah’.

كنت كنزا مخفيا فاحببت ان اعرف فخلقت الخلق ليعرفني

Artinya : “Aku adalah khazanah (Pembendaharaan yang batin), Aku ingin agar aku dikenal, maka Aku menciptakan makhluk –Muhammad- supaya mereka mengenal-Ku”(Hadits Qudsy)

Ism’ Dzat, Ism’ Adhom, Ism’ Jalal dan Ism’ Jamal, memiliki tujuh alamat :

أ‌)        Asma’ul Husna yang berhubungan dengan Ism’ Dzat :

  1. Al-Wahid

  2. Al- Haqq

  3. As-Shomad

  4. Al-Ahad

  5. Al-Quddus

  6. Al-Ghoniy

  7. Al-Awwal

  8. Al-Akhir

  9. Al-Qoyum

Asma’ul Husna yang berhubungan dengan Ism’ Adhom (Maha Agung)

Ism’ Ahom hubungannya dengan Penciptaan

10.  Al-Kholiq

11.  Al-Barri

12.  Al-Mushowwir

Al-Abdi

Ism’ Adhom hubungannya dengan kemuliaan

  1. Al-Adzim

  2. Al-Aziz

  3. Al-Aliy

  4. Al-Muta’ali

  5. Al-Qowiy

  6. Al-Qohar

  7. Al-Jabbar

  8. Al-Mutakabbir

  9. Al-Kabir

10.  Al-Karim

11.  Al-Hamid

12.  Al-Majid

13.  Al-Matiin

14.  Az-Zahir

15.  Dzul Jalal wal Ikrom

Ism’ Adhom hubunggannya dengan Ilmu

  1. Al-‘Alim

  2. Al-Hakim

  3. As-Samii

  4. Al-Kabir

  5. Al-Bashir

  6. Asy-Sahid

  7. Ar-Roqib

  8. Al-Bathin

  9. Al-Muhaemin

ب‌)    Asma’ul Husna yang berhubungan dengan Ism’ Jalal (Memiliki Kegungan)

Ism’ Jalal hubunggannya dengan Qudrot Irodat Irodat

  1. Al-Qodir

  2. Al-Wakiil

  3. Al-Waliy

  4. Al-Hafidz

  5. Al-Malik

  6. Al-Maalik

  7. Al-Fattah

  8. Al-Hasib

  9. Al-Muntaqim

10.  Al-Muqiit

Ism’ Jalal hubunggannya dengan Af’al

  1. Al-Qobidl

  2. Al-Bashit

  3. Arrofi

  4. Al-Mu’iz

  5. Al-Muszil

  6. Al-Mujib

  7. Al-Ba’ts

  8. Al-Muhshii

  9. Al-Mubdi

10.  Al-Mu’id

11.  Al-Muhyi

12.  Al-Mumit

13.  Al-Malikul Mulk

14.  Al-Jami

15.  Al-Mughni

16.  Al-Mu’thi

17.  Al-Maani

18.  Al-Hadiy

19.  Al-Baqiy

20.  Al-Warits

Ism’ Jalal hubunggannya dengan Ma’na Af’al

  1. An-Nur

  2. As-Shobur

  3. Ar-Rosyid

  4. Al-Muqsith

  5. Al-Wali

  6. Al-Jalil

  7. Al-Adl

  8. Al-Khafidl

  9. Al-Wajid

10.  Al-Muqoddim

11.  Al-Muakhir

12.  Adl-Dlaar

13.  An-Nafi

ت‌)    Asma’ul Husna yang berhubungan dengan Ism’ Jamal (Memiliki Keindahan)

  1. Ar-Rouuf

  2. Al-Waduud

  3. Al-Haliim

  4. Al-‘Awuf

  5. Asy-Syakuur

  6. Al-Mu’min

  7. Al-Bar

  8. Ar-Rofii’ud Darojat

  9. Ar-Rozzaq

10.  Al-Wahhab

11.  Al-Wasiy

Asma’ulhusna di atas, adalah Nama-Nama Alloh yang ada di dalam al-Qur’an, masih banyak Nama-Nama Alloh yang tersembunyi selain terdapat di dalam al-Qur’an maupun Hadits Nabi. Asma’ul Husna pada hakiakatnya memiliki ‘rahasia’, rahasia disini bukan dalam  pengertian Alloh merahasiakan bagi makluknya, tetapi rahasia dimaksud adalah bahwa hanya orang-orang pilihan Alloh yang dapat membukakan rahasia tersebut seperti Ism’ Jamal memilki, siirul Jamil dan memiliki Nama-nama tersendiri.  Ism’ Jalal memiliki Sirrul Jalil begitupun Ism’ Adhom, dari Sir inilah ahli Hikmah tenggalang dalam lautan makna. Sehingga ada istilah-istilah : Al-Aufaq, Hijb, ‘Azimah’ rajah dan lain sebagainya, maka jika Tauhid sesorang sebatas mengenal Asma-Asma Alloh tanpa mengetahui Sifat-Sifat Alloh yang 20 dan mustahilnya 20 dan yang Jai-z 1, maka orang tersebut kalau tidak dikarunia Hidayah oleh Alloh Swt. akan terjerat pada kesyirikan. Teori sederhana yang harus kita renungkan dalam membuktikan kejaiban Asma’ul Husna dalam penciptaan manusia dan kejadian sebagai berikut :

Ayat Ism’ Adhom

وَالْمُرْسَلَاتِ عُرْفًا

Artinya : “Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, (Q.S Al-Mursalat : 1)

Ayat Ism’ Jalal dan Jamal

خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ

Artinya : “Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Alloh, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Q.S. Az-Zumar : 6)

Ayat Ism’ Adhom, Jalal dan Jamal

يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Artinya : Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (Q.S Al-Hajj : 5)

Hanya milik Alloh Asma-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.